Senin, 09 Mei 2016

Laporan Praktikum Ransum Ruminansia


LAPORAN PRAKTIKUM
RANSUM RUMINANSIA


















Disusun Oleh:
Kelompok 8A

Akbar Tri Hatma                  23010113120007
RiloAjiPambudi                    23010113120018
HardianRahmat H                23010113120032
DheriWijayanto                     23010113120035
NunikItaVarianti                  23010113120046
ChairulMuttaqin                   23010113120048






JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Pakan adalah suatu hal yang sangat penting dalam usaha peternakan selain faktor genetik dan faktor manajemen. Pakan yang dikosumsi oleh ternak akan diserap kandungan nutrisinya, nutrisi tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, reproduksi, maupun produksi. Kualitas pakan yang baik akan meningkatkan produksi dari ternak tersebut.
Kecernaan merupakan kemampuan suatu bahan pakan untuk dapat dimanfaatkan oleh tubuh seekor ternak, semakin tinggi nilai kecernaan suatu bahan pakan maka bahan pakan tersebut mengandung nutrisi yang dapat dicerna semakin banyak dalam saluran pencernaan. Kecernaan dapat diketahui dengan menghitung selisih antara nutrien yang terdapat pada pakan yang dikonsumsi oleh ternak dengan nutrien yang dikeluarkan melalui feses.
Tujuan dari praktikum Ransum ruminansia adalah untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pakan yang telah ditentukan. Manfaat dari praktikum ini adalah dapat menghitung kecernaan dari suatu bahan pakan.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.      Kambing PE
Kambing Peranakan Etawa (PE) meupakan jenis kambing hasil persilangan antra kambing etawa dengan kambing lokal indonesia (Kambing kacang), yang memiliki ciri-ciri seperti memiliki hidung melengkung ke atas, warna bulu hitam dan coklat, kambing jantan memiliki bulu yang tebal, bobot badan kambing jantan dapat mencapai 40 g sedangkan bobot badan kambing betina dapat mencapai 35 kg (Suparman, 2007). Kambing PE merupakan jenis kambing perah yang mampu beranak 3 kali dalam kurun waktu dua tahun, mamou memproduksi susu 0,5 sampai 2,5 liter/hari/ekor (Sarwono, 2008).

2.2.      Pakan Complete Feed
Pakan lengkap atau complete feed merupakan pakan dengan susunan nutirisi komplit dengan mencampur semua bahan pakan yang terdiri dari hijauan (limbah pertanian) dan konsentrat  menjadi satu, tanpa atau  dengan sedikit tambahan rumput segar. Pakan lengkap disusun atas campuran beberapa bahan pakan antara hijauan dan konsentrat yang mudah dicerna dengan kandungan serat yang rendah, namun kandungan protein atau karbohidrat sederhananya tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan produksi ternak (Guntoro, 2008). Pakan komplit atau pakan lengkap sangat efisien penggunaannya pada setiap musim, penggunaan pakan lengkap ini sangat membantu peningkatan produksi ternak, baik pertambahan bobot badan, peningkatan produksi susu, maupun anak kambing, contohnya adalah rumput gajah, jerami padi, dedak, bungkil kedelai, tepung tulang, singkong, garam dan mineral (Syukur dan Suharno, 2014).

2.3.      Konsumsi
            Konsumsi merupakan jumlah pakan yang dimakan oleh ternak yang digunakan untuk memenuhi segala kebutuhannya (Parakkasi, 1999 dalam Rahman, 2008). Faktor yang mempengaruhi konsumsi adalah palatabilitas pakan, lingkungan tempat ternak tersebut dipelihara, serta aroma dari bahan pakan, ternak akan menolak bahan pakan tanpa merasakan terlebih dahulu karena tidak menyukai aromanya (Simanihuruk et al., 2006). Penggunaan tepung ikan pada ternak ruminansia harus dibatasi karena palatabilitasnya rendah yang disebakan oleh aromanya yang sangat tajam (Marjuki, 2008).

2.4.      Kecernaan In Vivo

Kecernaan in vivo merupakan pengukuran kecernaan dari suatu bahan pakan yang diberikan kepada ternak, dimana nilai ini akan menentukan jumlah nutrienyang didegradasi maupun diserap oleh saluran pencernaan dalam tubuh seekor ternak (Anggorodi, 2004). Kecernaan in vivo merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menghitung kecernaan dengan cara menghitung nutrien yang dikonsumsi oleh ternak dan nutrien yang dikeluarkan melalui feses
(Basri, 2014).

BAB III
MATERI DAN METODE
Praktikum Ransum Ruminansia dengan materi kecernaan bahan kering dan kecernan bahan oranik dilaksanakan mulai hari Sabtu, 9 Mei 2015 sampai dengan hari Minggu 17 Mei 2015 di kandang digesti, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 
3.1       Materi

            Materi yang digunakan dalam praktikum ransum ruminansia adalah kambing kacang dengan bobot 11, 63 kg. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kandang panggung sebagai tempat pemberian perlakuan pada kambing, dua ember kecil sebagai tempat air minum dan konsentrat, botol plastik untuk menampung urine, timbangan untuk menimbang ternak dan menimbang pakan, karung sebagai tempat pakan, nampan untuk menjemur feses, alat semprot untuk menyemprotkan HCL pada feses dan urine. Oven berfungsi untuk menghilangkan kadar air. Eksikator berfungsi untuk mendinginkan suatu alat atau bahan setelah keluar dari oven atau tanur.  Crucible porcelain berfungsi sebagai tempat sampel, tanur listrik berfungsi untuk memijarkan sampel, dan alat tulis yang digunakan untuk mencatat hasil praktikum. Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah konsentrat dengan bahan pembuatnya adalah 48 % jagung, 25 % bekatul, 1 % vitamin, 16 % bungkil kedelai, dan 10 % tepung ikan sebagai pakan perlakuan, rumput gajah dan daun gamal, serta HCL untuk disemprotkan pada urine dan feses.
3.2       Metode

            Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah menyiapkan kandang untuk tempat kambing, membuat ransum sebagai pakan yang akan diberikan pada kambing, melakukan proses adaptasi pakan pada kambing selama tiga hari, memberi pakan hijauan dan konsentrat setiap pagi, siang, sore, dan malam hari, memberi air minum secara ad libitum, melakukan koleksi feses dan urine pada hari ke empat hingga hari terakhir praktikum, menyemprotkan HCL setiap dua jam sekali pada feses dan urin, melakukan homogenisasi pada feses maupun urine, menganalisis kadar bahan kering dan bahan organik yang terkandung dalam feses dan pakan dengan analisis proksimat, menghitung tingkat daya cerna bahan kering dan daya cerna bahan organik, mencatat hasil perhitungan pada lembar data perhitungan.











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.      Konsumsi
Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa :
Tabel 1.Konsumsi Pakan Harian Kambing Peranakan Etawa Perhari
Hari Ke-
Bahan Pakan
Pemberian
Sisa
Konsumsi
---------------------------(g BK)--------------------------
1.
Hijauan
245,15
33,15
211.,99
Konsentrat
285,48
140,50
144,98
2.
Hijauan
245,15
13,43
231,72
Konsentrat
285,48
72,85
212,63
3.
Hijauan
245,15
45,21
199,94
Konsentrat
284,48
80,66
204,82
4.
Hijauan
245,15
11,78
233,37
Konsentrat
284,48
201,21
84,27
5.
Hijauan
245,15
32,33
212,82
Konsentrat
284,48
176,06
109,42
6.
Hijauan
245,15
49,59
195,55
Konsentrat
284,48
183,00
102,48
Total



2144,00
Rata-rata



357,33
Sumber: Data Primer Praktikum Ransum Ruminansia, 2015.

            Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa konsumsi merupakan hasil pengurangan dari jumlah pakan yang diberikan dengan sisa pakan. Parakkasi (1999) dalam Rahman (2008) yang menyatakan bahwa konsumsi merupakan jumlah pakan yang dimakan oleh ternak yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Kambing nomor 3 dengan bobot badan sebesar 11,63 kg memiliki konsumsi bahan kering sebesar  357,33 g BK/hari. Konsumsi tersebut belum memenuhi kebutuhan bahan kering dari 3% bobot badannya, yaitu 356,97g BK/hari, sehingga kambing tersebut mengalami pertambahan bobot badan. Konsumsi ditentukan oleh beberapa faktor seperti jenis ternak, umur ternak, palatabilitas pakan dan nutrisi pakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Simanihuruk et al. (2006)bahwa yang  konsumsi dipengaruhi oleh palatabilitas pakan dan kondisi lingkungan. Marjuki (2008) menambahkan bahwa penggunaan tepung ikan pada ternak ruminansia harus dibatasi karena palatabilitasnya rendah yang disebakan oleh aromanya yang sangat tajam.

4.2.      Kecernaan Bahan Kering dan Kecernaan Bahan Organik

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa :
Tabel 2. Hasil KcBK dan KcBO kambing Kacang secara In Vivo
No
Kecernaan Bahan Kerig
Kecernaan Bahan Organik
1.
75,85%
85,51%
Sumber: Data Primer Praktikum Ransum Ruminansia, 2015.

4.2.1.   Kecernaan bahan kering

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil perhitungan kecernaan bahan kering adalah sebesar 75,85% dengan menggunakan ransum yang mengandung protein kasar sebesar 14, 56% dan TDN sebesar 65,75%.Nilai kecernaan bahan kering tersebut berada di atas kisaran yang dilaporkan oleh Mamot et al. (2014) yaitu antara 57,96% - 73,76% dengan ransum yang mengandung protein kasar antara 13% - 18,52% dan TDN sebesar 43,02% - 79,82%.Tingginya nilai kecernaan bahan kering ini disebabkan ransum perlakuan telah memenuhi kebutuhannya untuk keadaan basal maupun produksi. Menurut Preston dan Leng (1987) dalam Septiani et al. (2013) kecernaan BK yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan ternak. Pemberian tepung ikan dalam ransum akan dimanfaatkan  sebagai sumber protein bagi mikroorganisme dalam rumen untuk berkembang, sehingga proses pencernaan dengan bantuan mikroba rumen sangat baik. Perlakuan ransum ini mengacu pada tingkat palatabilitas ternak. Menurut Davies (1982) dalam Dony et al. (2012) nilai kecernaan pakan dipengaruhi oleh palatabilitas, konsumsi, kuantitas dan kualitas ransum.

4.2.2    Kecernaan bahan organik
Berdasarkan hasil praktikum, dapat diketahui bahwa nilai kecernaan bahan organik sebesar 85,51%. Nilai ini berada diatas kisaran normal yaitu sebesar 60,64 - 77,26%.Hal ini sesuai dengan pendapat Mamot et al. (2014) menyatakan bahwa nilai kecernaan bahan organik kambing sebesar 60,64 - 77,26% dengan ransum yang mengandung protein kasar antara 13% - 18,52% dan kandungan TDN antara 43,02% - 79,82%. Tepung ikan yang dicampurkan dalam konsentrat memiliki nutrien yang lebih mudah dicerna dan langsung menuju ke usus halus untuk di serap, berbeda dengan hijauan yang harus diproses dalam rumen untuk difermentasi terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat Amirnawati (2004) yang menyatakan bahwa tingginya nilai kecernaan bahan organik dipengaruhi beberapa hal, dintaranya yaitu terdapatnya unsur N yang berasal dari pakan konsentrat dan legum, mengakibatkan semakin meningkatnya aktivitas mikrobia sehingga semakin banyak pula enzim proteolitik yang dihasilkan untuk memecah nutrien pakan dan kemudian dapat diserap oleh saluran pencernaan. Menurut Raharjo et al. (2013)banyaknya mikroba yang terdapat pada saluran pencernan akan meningkatkan nilai kecernaan bahan organik pakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.      Simpulan

            Kecernaan merupakan nutrien yang mampu diserap oleh saluran pencernaan, dapat diperoleh dengan cara menghitung selisih antara nutrien yang dikonsumsi dengan nutrienyang dikeluarkan melalui feses. Ransum yang dianalisis memiliki kecernaan bahan kering dan bahan organik yang berada diatas normal. Ransum yang diberikan sudah memenuhi kebutuhan hidup ternak baik kebutuhan basal maupun kebutuhan produksinya.

5.2.      Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum untuk koleksi feses, feses benar-benar dibersihkan dari bulu kambing. Analisis proksimat praktikan lebih berhati-hati dan teliti dalam setiap pengukuran dalam menganalisis kadar air, kadar abu, sehingga data yang diperoleh valid.







DAFTAR PUSTAKA

Aminarwati, Afiana. 2004. Kombinasi Bungkil Kedelai dan Tepung Ikan dalam Ransum Kelinci Jantan Muda yang Mengandung Ampas The Terhadap Kecernaan dan Retensi Nitrogen. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. [Skripsi].
Anggorodi, R. 2004. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Basri. 2014. Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Ransum Komplit dengan Kandungan Protein Berbeda pada Kambing Marica Jantan. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makasar. [Skripsi].
Dony, R.F.P.A, F. Fathul dan Erwanto. 2012. Pengaruh imbangan hijauan berbanding konsentrat terhadap kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan kecernaan protein pada kambing pe jantan di lingkungan panas. J. Ilmiah Peternakan 1 (3): 29-32.

Guntoro, S. 2008. Membuat Pakan Ternak dari Limbah Perkebunan. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Mamot, J. A., 2014. Penaruh penggunaan konsentrat dalam pakan rumput benggala (Panicum maximum) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada kambing lokal. J. Zootek 34 : 108 – 114.
Marjuki. 2008. Penggunan tepung ikan dalam pakan konsentrat dan pengaruhnya terhadap pertambahan bobot badan kambing betina. Jurnal Ternak Tropika. 9 (2) : 90 – 100.
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. UI Press. Jakarta. Dalam Rahman, D. K. 2008. Pengaruh Penggunaan Hidrolisat Tepung Bulu Ayam dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Serta Konsentrasi Amonia Cairan Rumen Kambing Kacang Jantan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. [Skripsi].

Raharjo, A. T. W., Wardhana S dan Titin W. 2013. Pengaruh imbangan rumput lapang – konsentrat terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in Vitro. J. Ilmiah Peternakan 1 (3): 769-803.

Sarwono, B. 2008. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Septiani, V., Muhtarudin dan Y. Widodo. 2013. Optimalisasi pemanfaatan limbah agroindustri melalui suplementasi mineral ca dan mg organik terhadap kcbk dan kcbo ransum kambing. J. Ilmiah Peternakan 1 (3): 201-205.

Simanihuruk, K. Wiryawan, K. G. dan Ginting, S. P. 2006. Pengaruh taraf kulit buah markisa (Passiflora edulis Sims f. edulis Deg) sebagai campuran pakan kambing kacang : I. konsumsi, kecernaan dan retensi nitrogen. Jurnal Ilmu Ternak Veteriner 11 (2) : 97 – 105.

Suparman. 2007. Beternak Kambing. Azka Press, Jakarta.

Syukur, A. dan B. Suharno. 2014. Bisnis Pembibitan Kambing. Penebar Swadaya, Depok.




















LAMPIRAN
                                                 
1.                  PERHITUNGAN KEBUTUHAN TERNAK
BB Ternak                               = 11,63 kg
Kebutuhan BK Pakan             = x 11,63 kg
= 0,4652 kg BK
Imbangan Hijauan : Konsentrat = 40 : 60
Kebutuhan Hijauan                 =  x 0,4652
                                                = 0,8608 kg BK
Kebutuhan Konsentrat            =  x 0,4652
                                                = 0,27912 kg BK
BS Hijauan                              =  x 0,18608
                                                = 0,9340 kg BS
BS Konsentrat                        =  x 0,27912
                                                = 0,328 kg BS

2.                  PERHITUNGAN ANALISIS BAHAN KERING PAKAN
a.                  Pakan Kasar (Hijauan) :  Rumput dan Legum
Tabel 3. Analisis BK Pakan Kasar Rumput
No
Berat Crucible porcelain (g)
Berat sampel (g)
Berat setelah oven (g)

--------------------------------(g)-------------------------
1
22,5152
1,0001
23,4320
2
19,0318
1,0007
19,9418
Rata-rata
20,7735
1,0004
21,6869

Rumus :                           
KA Rumput 1
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 8,33%

KA Rumput 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 9,06%
KA Rata-rata              =
                                    = 8,70%
Kadar Bahan Kering   = 100% - KA rata-rata
                                    = 100% - 8,70%
                                    = 91,30%
Kadar Bahan Kering (75%)    = 91,30% x
                                       = 68,48%
Bahan kering total       = x 100%
                                    = x 100%
                                    = 27,54%
Bahan kering rumput (75%)    = 27,54% x
                                           = 20,66%

Tabel 4. Analisis BK Pakan Kasar Legum
No
Berat Crucible porcelain
Berat sampel
Berat setelah oven

----------------------------(g)----------------------
1
19,8019
1,0009
20,7176
2
18,3717
1,0004
19,2807
Rata-rata
19,0868
1,00065
19,99915

Rumus :
KA Legum 1
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 8,51%
KA Legum 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 9,14%
KA Rata-rata              =
                                    = 8,83%
Kadar Bahan Kering   = 100% - KA rata-rata
                                    = 100% - 8,83%
                                    = 91,17%
Kadar Bahan Kering (25%)    = 91,17% x 
                                      = 22,79%
Bahan kering total       = x 100%
                                    = x 100%
                                    = 22,79%
Bahan kering legum (25%)     = 22,79% x
                                      = 5,70%
Kadar bahan kering total hijauan = Kadar BK rumput + Kadar BK legum
                                                     = 68,48% + 22,79%
                                                     = 91,27%
Bahan kering total hijauan      = BK rumput (75%) + BK legume (25%)
                                                = 20,66% + 5,70%
                                                = 26,36%




b.                  Konsentrat
Tabel 5. Analisis BK Konsentrat
No
Berat Crucible Porcelain (g)
Berat sampel (g)
Berat setelah oven (g)

------------------------------------(g)---------------------------------
1
22,7759
1,0009
23,6417

Rumus :
KA Konsentrat
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 13,49%
Kadar Berat Kering    = 100% - KA rata-rata
                                    = 100% - 13,49%
                                    = 86,51%
3.                  PERHITUNGAN ANALISIS BAHAN KERING SISA PAKAN dan FESES

a.      Sisa Pakan : Rumput dan Legum

Tabel 6. Analisis BK Sisa Pakan Rumput
No
Berat Crucible Porcelain
Berat sampel
Berat setelah oven

-----------------------------(g)------------------------
1
22,6053
1,0003
23,4994
2
19,9008
1,0008
20,8089
Rata-rata
21,2530
1,00055
22,1542



KA sisa pakan Rumput
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 10,61%

KA sisa pakan Rumput 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 9,26%
KA sisa pakan Rata-rata         =
                                                = 9,94%
Kadar Bahan Kering               = 100% - KA rata-rata
                                                = 100% - 9,94%
                                                = 90,06%
Kadar Bahan Kering (75%)    = 90,06% x
                                      = 67,54%
Bahan kering total                   = x 100%
                                                = x 100%
                                                = 25,91%
Bahan kering rumput (75%)    = 25,91% x
                                      = 19,43%

Tabel 7. Analisis BK Sisa Pakan Legum
No
Berat Crucible Porcelain
Berat sampel
Berat setelah oven

--------------------------------(g)--------------------------
1
15,9567
1,0001
16,8749
2
20,7811
1,0001
21,7029
Rata-rata
18,3689
1,0001
19,2889

KA sisa pakan Legum

=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 8,19%

KA sisa pakan Legum 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 7,83%
KA sisa pakan Rata-rata         =
                                                = 8,00%
Kadar Bahan Kering               = 100% - KA rata-rata
                                                = 100% - 8,00%
                                                =92%
Kadar Bahan kering (25%)     = 92% x
                                      = 23%
Bahan kering total                   = x 100%
                                                = x 100%
                                                = 31,87%
Bahan kering legum (25%)     = 31,87% x
                                      = 7,97%
Kadar bahan kering total hijauan = Kadar BK rumput + Kadar BK legume
                                                      = 65,54% + 23%
                                                      = 90,54%
Bahan kering total hijauan      = Bk rumput (75%) + BK legume (25%)
                                                = 19,43% + 7,97%
                                                = 27,4%

Tabel 8. Analisis BK Sisa Pakan Konsentrat
No
Berat Crucible Porcelain
Berat sampel
Berat setelah oven

--------------------------------(g)--------------------------
1
18,2833
1,0004
19,1522
2
20,0600
1,0008
20,9265
Rata-rata
20,1918
1,00006
20,0393

KA sisa pakan Konsentrat 1

=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 13,14%
KA sisa pakan Konsentrat 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 13,41%
KA sisa pakan konsentrat Rata-rata   =
= 13,275%
Kadar Berat Kering                            = 100% - KA rata-rata
                                                            = 100% - 13,275%
                                                            =86,73%
b.      Feses :

Tabel 9. Analisis BK Feses
No
Berat Crucible Porcelain
Berat sampel
Berat setelah oven

----------------------------(g)-----------------------
1
22,2060
1,0005
23,1222
2
18,3947
1,0003
19,3084
Rata-rata
20,3003
1,0004
21,2153

Rumus :

KA Feses 1
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 8,42%
KA Feses 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 8,66%
KA Rata-rata              =
                                    = 8,54%
Kadar Berat Kering    = 100% - KA rata-rata
                                    = 100% - 8,54%
                                    = 91,46%
Bahan kering total       = x 100%
                                    = x 100%
                                    = 40,25%
4.                  PERHITUNGAN ANALISIS BAHAN ORGANIK PAKAN
a.      Pakan Kasar (Hijauan) : Rumput dan Legum
Tabel 10. Analisis BO Pakan Kasar Rumput
No
Berat Crucible porcelain
Berat sampel
Berat setelah tanur

-----------------------------------(g)----------------------------
1
22,5152
1,0001
22,6261
2
19,0318
1,0007
19,1403
Rata-rata
20,7735
1,0004
22,1565

Rumus :
Kadar Abu Rumput 1 =  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 11,08%
Kadar Abu Rumput 2 =  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 10,85%
Kadar Abu Rata-rata  =
                                    = 10,97%
Kadar abu rata-rata (75%)      = 10,97% x
                                      = 8,23%

Tabel 11. Analisis BO Pakan Kasar Legum
No
Berat Crucible porcelain
Berat sampel
Berat setelah tanur

-----------------------------(g)-----------------------
1
19,8019
1,0009
19,8987
2
19,3717
1,0004
19,4697
Rata-rata
19,5568
1,00065
19,1842

Rumus :
Kadar Abu Legum 1
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 9,67%
Kadar Abu Legum 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 9,79%
Kadar Abu Rata-rata              =
                                                = 9,73%
Kadar abu rata-rata (25%)      = 9,73% x
                                      = 2,43%
Kadar abu total hijauan           = K. Abu rumput (75%) + K. abu legum (25%)
                                                = 8,23% + 2,43%
                                                = 10,66%
Konversi Bahan Kering Hijauan         = x Kadar Abu total hijauan
                                                            = x 10,66%                    
                                                            = 11,68%
BO Hijauan                             = BK total hijauan –K. Abu total hijauan
                                                = 26,36% - 10,66%
                                                = 15,70%





b.                  Konsentrat
Tabel 12. Analisis BO Konsentrat
No
Berat Crucible porcelain
Berat sampel
Berat setelah tanur

--------------------------------(g)-------------------------
1
16,5688
1,0007
16,6692
2
22,7759
1,0009
22,8742
Rata-rata
19,6723
1,0008
19,7717

Rumus :
Kadar Abu Konsentrat 1
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 10,03%
Kadar Abu Konsentrat 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 9,82%
Kadar Abu Rata-rata              =
                                                = 9,92%
Konversi Berat Kering            = x Kadar Abu rata-rata
                                                = x 9,92%                                  
                                                = 11,44%
BO Konsentrat                        = % BK - K.Abu
                                                = 86,51% - 11,44%
                                                = 75,07%
5.      ANALISIS BAHAN ORGANIK SISA PAKAN DAN FESES

Tabel 13. Analisis BO Sisa Pakan Rumput
No
Berat Crucible Porcelain
Berat sampel
Berat setelah tanur

 -----------------------------(g)-------------------------
1
22,6053
1,0003
22,7378

Rumus :
Kadar Abu Sisa pakan rumput
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 13,24%
Kadar Abu (75%)       = 13,24 x
                             = 9,93%
Tabel 14. Analisis BO Sisa Pakan Legum
No
Berat Crucible Porcelain
Berat sampel
Berat setelah tanur

--------------------------------(g)-------------------------
1
15,9567
1,0001
16,0429
2
20,7811
1,0001
20,8652
Rata-rata
18,3689
1,0001
18,4540
Rumus :
Kadar Abu Sisa pakan legum 1
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 8,61%
Kadar Abu sisa pakan legum 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 8,40%
Kadar Abu Rata-rata  =
                             = 8,51%
Kadar Abu rata-rata (25%)     = 8,51% x
                                      = 2,12%
Kadar Abu total hijauan         = K. Abu rumput (75%) + K. Abu legum (25%)
                                                = 9,93% + 2,12%
                                                = 12,05%
Konversi Bahan Kering Hijauan         = x Kadar Abu total hijauan
                                                            = x 12,05%                    
                                                            = 13,30%
BO hijauan                              = BK total hijauan –K. Abu total hijauan                                                                   = 27,4% - 12,05%
                                                = 15,35%
Tabel 15. Analisis BO sisa pakan Konsentrat
No
Berat Crucible Porcelain
Berat sampel
Berat setelah tanur

-----------------------------(g)------------------------
1
18,2833
1,0004
18,3680
2
20,0600
1,0008
20,1360
Rata-rata
19,1716
1,0006
19,252

Rumus :
Kadar Abu Sisa pakan konsentrat 1
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 8,46%

Kadar Abu sisa pakan konsentrat 2
=  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 7,59%
Kadar Abu Rata-rata           =
                                                = 8,025%
Konversi Berat Kering            = x Kadar Abu rata-rata
                                                = x 8,025%                                
                                                = 11,56%
BO sisa pakan konsentrat       = %BK - K.Abu
                                                = 86,73% - 11,56%
                                                = 75,17%
c.                   Feses   :
Tabel 16. Analisis BO Feses
No
Berat Crucible Porcelain
Berat sampel
Berat setelah tanur

------------------------------(g)-----------------------
1
22,2060
1,0005
22,3684
2
18,3947
1,0003
18,5638
Rata-rata
20,3003
1,0004
20,4661

Rumus :
Kadar Abu Feses 1     =  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 16,23%
Kadar Abu Feses 2     =  x 100%
=  x 100%
=  x 100%
= 16,90%
Kadar Abu Rata-rata  =
                                    = 16,56%
Konversi Berat Kering= x Kadar Abu rata-rata
                                    = x 16,56%                                            
                                    = 41,14%
BO Feses                     = BK% - K.Abu
                                    = 40,25% - 16,56%
                                    = 23,69










Tabel 17. BK Konsumsi
Hari ke-
Bahan pakan
Pemberian
%BK
Pemberian x %BK
Sisa
%BK
Sisa x %BK
BK Konsumsi



(g)
--(%)--
(g)
--(%)--
(g)

4
Hijauan
930
26,36
245,15
121
27,40
33,15
211,99


Konsentrat
330
86,51
285,48
162
86,73
140,50
144,98

5
Hijauan
930
26,36
245,15
  49
27,40
13,43
231,72


Konsentrat
330
86,51
285,48
84
86,73
72,85
212,63

6
Hijauan
930
26,36
245,15
  165
27,40
45,21
199,94


Konsentrat
330
86,51
285,48
93
86,73
80,66
204,82

7
Hijauan
697,5
26,36
245,15
43
27,40
11,78
233,37


Konsentrat
330
86,51
285,48
232
86,73
201,21
84,27

8
Hijauan
697,5
26,36
245,15
118
27,40
32,33
212,82


Konsentrat
330
86,51
285,48
203
86,73
176,06
109,42

9
Hijauan
697,5
26,36
245,15
181
27,40
49,59
195,55


Konsentrat
330
86,51
285,48
211
86,73
183,00
102,48

Total
2144,00
Rata-rata
357,33


Tabel 18. BO Konsumsi
Hari ke-
Bahan pakan
 BK Pemberian (g)
BO pemberian
BK x BO pemberian
 BK Sisa
BO sisa
Bk x BO Sisa
Bo Konsumsi


(g)
---(%)--
(g)
--(%)--
(g)
4
Hijauan
245,15
15,70
38,49
33,15
15,35
5,09
33,40

Konsentrat
285,48
75,07
214,31
140,50
75,17
105,62
108,70
5
Hijauan
245,15
15,70
38,49
13,43
15,35
2,06
36,43

Konsentrat
285,48
75,07
214,31
72,85
75,17
54,76
159,55
6
Hijauan
245,15
15,70
38,49
45,21
15,35
6,94
31,55

Konsentrat
285,48
75,07
214,31
80,66
75,17
60,63
153,68
7
Hijauan
245,15
15,70
38,49
11,78
15,35
1,81
36,68

Konsentrat
285,48
75,07
214,31
201,21
75,17
151,25
63,06
8
Hijauan
245,15
15,70
38,49
32,33
15,35
4,96
33,53

Konsentrat
285,48
75,07
214,31
176,06
75,17
132,35
81,97
9
Hijauan
245,15
26,36
245,15
49,59
15,35
7,61
30,88

Konsentrat
285,48
86,51
285,48
183,00
75,17
137,56
76,75
Total
846,16

Rata-rata
          141,03


Tabel 19. Total Koleksi Feses
Hari
Ke
Berat segar (g)
Berat kering udara (g)
4
159
72
5
245
103
6
299
116
7
199
91
8
192
82
9
192
102
Rata-rata
214,33
94,33


6.      ANALISIS PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN
Tabel 20. Pertambahan Bobot Badan Harian
Hari
Ke
Bobot Awal
Bobot Akhir

------------kg---------------
1
151,63
12,02

PBBH =
          =
          =
          = 0,065 kg/hari
= 65 gram/hari







7.                  PERHITUNGAN KECERNAAN BAHAN KERING

Rumus :
Kecernaan bahan kering
=x100%
= x100%
= x100%
= 75,85%

7.                  PERHITUNGAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK
Rumus :
Kecernaan bahan organik
=x100%
= x100%
= x100%
= x100%
=85,51%



1 komentar:

  1. mohon maaf min rumusnya ndak kebaca, gambarnya pecah, atau apalah itu. terimakasih

    BalasHapus